5 Tips Edukasi Sadar Sampah dari Orangtua untuk Anak

Sebagai sosok idola pertama dan pemegang tanggung jawab terhadap anak, sudah menjadi keharusan orangtua untuk menjadi contoh bagi anak-anaknya. Selain mengajarkan hal yang dapat menjadi bekal anak di masa depan, orangtua juga dapat mulai menanamkan nilai-nilai hidup yang baik sejak dini, salah satunya edukasi sadar sampah.

Beberapa perilaku baik yang perlu kita contohkan ke anak untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai mengenai sadar lingkungan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

1. Menjadi Teladan yang Baik

Secara umum, anak-anak belajar dengan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Karena itu, menjadi kewajiban bagi orangtua untuk menunjukkan penanganan terhadap sampah yang seharusnya supaya dapat menjadi contoh bagi si anak.

Tidak perlu repot-repot untuk menjadi model bagi anak. Cukup buanglah sampah pada tempatnya, memilah jenis sampah, hingga menyimpan sampah di dalam tas untuk sementara waktu hingga menemukan tempat sampah. Namun sayang, meskipun sederhana, nyatanya tindakan yang sudah disebutkan tadi umumnya masih sulit dilakukan secara konsisten sehingga menjadi contoh buruk bagi anak.

2. Menunjukkan Dampak dari Sampah yang Dibuang Sembarangan

Dengan menunjukkan dampak sampah yang dibuang sembarangan, orangtua dapat secara langsung memberi gambaran akan konsekuensi yang mungkin terjadi. Dari situ, akan muncul perasaan tanggung jawab pada diri anak untuk mencegah terjadinya konsekuensi tersebut. Contoh penerapan cara ini dapat dilakukan dengan menunjukkan berita ataupun ulasan dampak membuang sampah sembarangan, seperti banjir ataupun makin banyaknya biota laut yang terluka ataupun mati karenanya.

Selain itu, melalui kegiatan-kegiatan di luar ruangan, anak juga dapat melihat dan merasakan langsung dampak ketika sampah tidak dibuang pada tempatnya. Seiring waktu, sang anak akan memahami nilai positif dari tempat dengan pengelolaan sampah yang baik, dan nilai negatif dari tempat-tempat dengan pengelolaan sampah yang tidak cukup bagus.

3. Menekankan Pengurangan Aktivitas yang Berkontribusi pada Timbulnya Sampah

Sebisa mungkin terapkan prinsip minimalisasi konsumsi barang dari rumah. Sebagai gantinya, pakai ulang barang-barang yang masih dapat digunakan di lain waktu, contohnya kantong belanja dan botol minuman. Jangan lupa juga untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya.

Karena pendidikan anak berawal dari rumah, mulailah dari diri sendiri untuk dapat ditiru anak.

4. Menekankan Pentingnya Membuang Sampah pada Tempatnya

Hal ini dapat dilakukan ketika orangtua sedang makan bersama anaknya. Alih-alih membersihkan sisa ataupun kemasan makanan sang anak, orangtua dapat mengajak dan menemani anak menuju tempat sampah untuk membuangnya sendiri.

Untuk skala yang lebih besar, orangtua juga dapat mengajak anak untuk berpartisipasi dalam acara membersihkan lingkungan. Tidak perlu selalu mengikuti acara-acara besar seperti Beach Clean Up, mengikuti acara kerja bakti di komplek perumahan juga sudah menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. 

5. Berbelanja Sekaligus Mengenalkan Produk Ekolabel Sembari Mengedukasi Anak

Saat ini, produk ramah lingkungan masih belum digunakan sebanyak produk sejenisnya yang belum tersertifikasi ramah lingkungan. Sebagai generasi penerus, ada baiknya anak sesegera mungkin diajari pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan.

Tunjukkan ke mereka mengapa penting untuk membeli produk ramah lingkungan. Penting juga bagi orangtua untuk memperkaya pengetahuan mengenai lingkungan sebelum bisa mencontohkannya pada anak. Penanaman sejak dini akan pentingnya produk ber-ekolabel ini, dapat menjadikan produk ramah sebagai referensi anak di kemudian waktu.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *